Custom Search

7 Teknik Berpolitik Di Kantor Yang Sehat

7 Teknik Berpolitik Di Kantor Yang Sehat

 

Ooops………….  Berpolitik di kantor ?   Ogah ah… 

Ya .. itulah persepsi yang saat ini masih banyak diyakini oleh banyak karyawan, meskipun ironisnya, secara tidak di sadari, mereka juga melakukan "politik" praktis di pekerjaan mereka sehari-hari.  Bahkan ada yang sampai tingkat yang memprihatinkan dan menyedihkan.

Nah supaya kita tidak melakukan praktek-praktek politik kotor sebagaimana "yang diyakini oleh masyarakat bahwa politik itu kotor", ada baiknya kita kenali tips ber POLITIK SECARA SEHAT di kantor.

All office politicking relies upon a simple concept:

the biggest help (and the biggest hindrance) to reaching your goals is other people.

Tulisan Kelly Pate Dwyer di website BNet ini saya coba terjemahkan supaya dapat lebih berguna bagi teman-teman praktisi HR lainnya.

Tindakan dan perbuatan apa saja yang perlu dilakukan agar memenangkan "keberpihakan teman" dan mampu memberikan pengaruh terhadap orang lain ?  Secara singkat adalah dengan cara membangun aliansi dengan orang lain, menjual ide-ide anda dan atasilah masalah-masalah yang terjadi. 

Menurut saya, hal tersebut belumlah cukup, masih perlu ditambahkan lagi sebagai pedoman agar kita tidak terjebak ke dalam politik kotor yaitu:

  • Pertimbangkan dampaknya terhadap orang lain, minimal tindakan anda adalah win-not lose, artinya tidak merugikan orang lain, (rugi dari sudut pandang orang lain bukan dari sudut pandang anda), berhentilah pada kondisi "TIDAK UNTUNG DAN TIDAK RUGI", jika lewat (lebih rendah) dari itu maka politik kotorlah yang terjadi. 
  • Prioritaskan target manfaat tindakan anda adalah untuk kepentingan bersama (mayoritas), jangan dahulukan kepentingan anda sebelum kepentingan mayoritas tercapai / terformulasikan dengan baik.

Oke, kita lanjutkan tips dari Kelly Pate Dwyer sebagaimana tulisan berikut:

1. Hand Off - Jangan mengakui suatu sukses sebagai keberhasilan pribadi, akuilah sebagai KEBERHASILAN TEAM di depan orang lain. Maka tim kerja anda akan mendukung program kerja anda sepenuh hati. 

2. Huddle - Jalinlah pertemanan, ajak rekan anda sekedar minum kopi dan bicara hal-hal yang ringan. Yang penting adalah terjalinnya hubungan baik sebagai teman. Apabila sudah menjadi teman akan lebih mudah "meminta" dukungannya pada saat anda membutuhkan bukan ?

3. Critical Inch. Jadilah orang yang proaktif melibatkan diri dalam masalah yang penting dan cepat bertindak. Apabila anda sukses, maka anda akan memposisikan diri anda sebagai seorang yang penuh dengan SOLUSI dan BERTINDAK, bukan sekedar "omdong" alias omong doang. 

Ingat, kebanyakan kita (termasuk saya sendiri kali..he..he..he.)  lebih suka membicarakan masalah, daripada membicarakan langkah tindakan solusi yang konkrit, dan segera bertindak. Perhatikan sekitar anda .. maka anda akan terkejut…

4. Power Reverse. Kadang, terjadi penolakan dalam pelaksanaan suatu program / kegiatan. Daripada anda "beroposisi" dengan yang lain lebih baik anda menggunakan "reverse psychology". Misalkan penolakan terhadap program pengetatan absensi di suatu perusahaan, maka lebih baik anda memulai dengan "Program ini telah dilaksanakan di banyak perusahaan selain perusahaan kita, dan mereka mampu meningkatkan produktifitas kerjanya sehingga angka penjualan mereka tumbuh dengan cepat. Tapi mungkin program ini belum siap kita terapkan di sini,  ada yang punya ide mengenai hal ini dan kaitannya dengan peningkatan produktiftas penjualan kita ???" 

Bawalah arah diskusi kepada suatu kesimpulan bahwa tidak ada alternatif selain menjalankan Program yang anda tawarkan.  

5. Option. Ada kalanya rekan kerja kita menolak mengerjakan apa yang kita minta. Mintalah alternatif pilihan dari mereka dan pertimbangan yang digunakannya.  Usahakan alternatif yang mereka pilih akan menghasilkan "hasil akhir" sebagaimana yang anda inginkan.

6. Silent Strategy. Seringkali pada saat kita mempresentasikan suatu ide, ada yang melakukan "devil advocate" yaitu mencoba untuk memberikan pertimbangan sebaliknya dari yang anda ajukan. Langkah terbaik adalah diam (diam adalah emas..:-), dan merespon dengan kata-kata "..mmm..oke..ya..saya mengerti.." dan jangan adu argumentasi.

Semakin banyak anda diam maka yang lain, kemungkinan besar akan "tergerak" untuk membela anda. Kemudian sampaikan bahwa idenya bagus dan lempar ke forum (bertanya), bagaimana kita bisa menyatukan pendapat yang sama-sama bagus ini menjadi satu solusi..(pastikan anda gali dengan baik langkah-langkah tindakannya, hasil yang akan dicapai, resiko / hambatan yang mungkin timbul dan konsekuensi perubahan biaya yang ditimbulkan..).

7. Change Meeting. Membangun kesan baik dengan bertanya. Misalkan pada suatu pertemuan / rapat seorang pimpinanyang berpengaruh menanyakan sesuatu khabar anda sebelum dimulainya rapat, jawablah secara singkat, dan sambung dengan menyebutkan "sesuatu hal" yang penting dan terkait dengan agenda meeting namun dalam bahasa positif, setelah stop bicara. Maka pimpinan tersebut akan segera menanggapi dan bicara mengenai komentar anda tadi, dan biasanya peserta  lainnya akan ikut menanggapinya. Kesan yang anda kirimkan menjadi positif karena anda "nampak" perhatian dengan "topik yang penting secara positif". 

Namun anda perlu benar2 siap dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan topik / agenda meeting dan orang-orang yang ada di dalam meeting khususnya mengenai apa yang sedang mereka kerjakan dan sampai sejauh mana perkembangan pekerjaan mereka. Hindari penggunaan bahasa negatif atau pernyataan yang membawa pada makna negatif. Ingat, target anda adalah mendapatkan kesan baik dari peserta rapat lainnya.

Ooops………….  Berpolitik di kantor ?   Ogah ah… 

Ya .. itulah persepsi yang saat ini masih banyak diyakini oleh banyak karyawan, meskipun ironisnya, secara tidak di sadari, mereka juga melakukan "politik" praktis di pekerjaan mereka sehari-hari.  Bahkan ada yang sampai tingkat yang memprihatinkan dan menyedihkan.

Nah supaya kita tidak melakukan praktek-praktek politik kotor sebagaimana "yang diyakini oleh masyarakat bahwa politik itu kotor", ada baiknya kita kenali tips ber POLITIK SECARA SEHAT di kantor.

All office politicking relies upon a simple concept:

the biggest help (and the biggest hindrance) to reaching your goals is other people.

Tulisan Kelly Pate Dwyer di website BNet ini saya coba terjemahkan supaya dapat lebih berguna bagi teman-teman praktisi HR lainnya.

Tindakan dan perbuatan apa saja yang perlu dilakukan agar memenangkan "keberpihakan teman" dan mampu memberikan pengaruh terhadap orang lain ?  Secara singkat adalah dengan cara membangun aliansi dengan orang lain, menjual ide-ide anda dan atasilah masalah-masalah yang terjadi. 

Menurut saya, hal tersebut belumlah cukup, masih perlu ditambahkan lagi sebagai pedoman agar kita tidak terjebak ke dalam politik kotor yaitu:

  • Pertimbangkan dampaknya terhadap orang lain, minimal tindakan anda adalah win-not lose, artinya tidak merugikan orang lain, (rugi dari sudut pandang orang lain bukan dari sudut pandang anda), berhentilah pada kondisi "TIDAK UNTUNG DAN TIDAK RUGI", jika lewat (lebih rendah) dari itu maka politik kotorlah yang terjadi. 
  • Prioritaskan target manfaat tindakan anda adalah untuk kepentingan bersama (mayoritas), jangan dahulukan kepentingan anda sebelum kepentingan mayoritas tercapai / terformulasikan dengan baik.

Oke, kita lanjutkan tips dari Kelly Pate Dwyer sebagaimana tulisan berikut:

1. Hand Off - Jangan mengakui suatu sukses sebagai keberhasilan pribadi, akuilah sebagai KEBERHASILAN TEAM di depan orang lain. Maka tim kerja anda akan mendukung program kerja anda sepenuh hati. 

2. Huddle - Jalinlah pertemanan, ajak rekan anda sekedar minum kopi dan bicara hal-hal yang ringan. Yang penting adalah terjalinnya hubungan baik sebagai teman. Apabila sudah menjadi teman akan lebih mudah "meminta" dukungannya pada saat anda membutuhkan bukan ?

3. Critical Inch. Jadilah orang yang proaktif melibatkan diri dalam masalah yang penting dan cepat bertindak. Apabila anda sukses, maka anda akan memposisikan diri anda sebagai seorang yang penuh dengan SOLUSI dan BERTINDAK, bukan sekedar "omdong" alias omong doang. 

Ingat, kebanyakan kita (termasuk saya sendiri kali..he..he..he.)  lebih suka membicarakan masalah, daripada membicarakan langkah tindakan solusi yang konkrit, dan segera bertindak. Perhatikan sekitar anda .. maka anda akan terkejut…

4. Power Reverse. Kadang, terjadi penolakan dalam pelaksanaan suatu program / kegiatan. Daripada anda "beroposisi" dengan yang lain lebih baik anda menggunakan "reverse psychology". Misalkan penolakan terhadap program pengetatan absensi di suatu perusahaan, maka lebih baik anda memulai dengan "Program ini telah dilaksanakan di banyak perusahaan selain perusahaan kita, dan mereka mampu meningkatkan produktifitas kerjanya sehingga angka penjualan mereka tumbuh dengan cepat. Tapi mungkin program ini belum siap kita terapkan di sini,  ada yang punya ide mengenai hal ini dan kaitannya dengan peningkatan produktiftas penjualan kita ???" 

Bawalah arah diskusi kepada suatu kesimpulan bahwa tidak ada alternatif selain menjalankan Program yang anda tawarkan.  

5. Option. Ada kalanya rekan kerja kita menolak mengerjakan apa yang kita minta. Mintalah alternatif pilihan dari mereka dan pertimbangan yang digunakannya.  Usahakan alternatif yang mereka pilih akan menghasilkan "hasil akhir" sebagaimana yang anda inginkan.

6. Silent Strategy. Seringkali pada saat kita mempresentasikan suatu ide, ada yang melakukan "devil advocate" yaitu mencoba untuk memberikan pertimbangan sebaliknya dari yang anda ajukan. Langkah terbaik adalah diam (diam adalah emas..:-), dan merespon dengan kata-kata "..mmm..oke..ya..saya mengerti.." dan jangan adu argumentasi.

Semakin banyak anda diam maka yang lain, kemungkinan besar akan "tergerak" untuk membela anda. Kemudian sampaikan bahwa idenya bagus dan lempar ke forum (bertanya), bagaimana kita bisa menyatukan pendapat yang sama-sama bagus ini menjadi satu solusi..(pastikan anda gali dengan baik langkah-langkah tindakannya, hasil yang akan dicapai, resiko / hambatan yang mungkin timbul dan konsekuensi perubahan biaya yang ditimbulkan..).

7. Change Meeting. Membangun kesan baik dengan bertanya. Misalkan pada suatu pertemuan / rapat seorang pimpinanyang berpengaruh menanyakan sesuatu khabar anda sebelum dimulainya rapat, jawablah secara singkat, dan sambung dengan menyebutkan "sesuatu hal" yang penting dan terkait dengan agenda meeting namun dalam bahasa positif, setelah stop bicara. Maka pimpinan tersebut akan segera menanggapi dan bicara mengenai komentar anda tadi, dan biasanya peserta  lainnya akan ikut menanggapinya. Kesan yang anda kirimkan menjadi positif karena anda "nampak" perhatian dengan "topik yang penting secara positif". 

Namun anda perlu benar2 siap dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan topik / agenda meeting dan orang-orang yang ada di dalam meeting khususnya mengenai apa yang sedang mereka kerjakan dan sampai sejauh mana perkembangan pekerjaan mereka. Hindari penggunaan bahasa negatif atau pernyataan yang membawa pada makna negatif. Ingat, target anda adalah mendapatkan kesan baik dari peserta rapat lainnya.

http://www.siaga24.com/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=103

No comments:

Post a Comment

Custom Search